Ulang Tahun, Conan Doyle


Hari ini, 153 tahun lalu, Arthur Ignatius Conan Doyle, kemudian dikenal dengan nama Sir Arthur Conan  Doyle, lahir di Edinburgh, Skotlandia. Belajar untuk menjadi seorang dokter, kemudian memang menjadi dokter, di sela-sela menunggu pasien, dia meluangkan waktu untuk menulis fiksi. Dan lahirlah Sherlock Holmes, tokoh detektif paling terkenal di dunia fiksi.

Doyle memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mempublikasikan karya-karyanya. Sama halnya seperti penulis-penulis pemula lainnya, banyak media yang menolak karyanya. A Study in Scarlet, karya Sherlock Holmes pertamanya, baru diterbitkan di tahun 1887. Cerita ini mendapat tanggapan bagus dari pembaca dan selanjutnya Sherlock Holmes perlahan-lahan meniti kepopuleran, bersama dengan rekannya Dr. John Watson. Ada 56 cerita pendek dan 4 novel mengenai petualangan Sherlock Holmes.

Saya memang penggemar Sherlock Holmes, namun saya lebih menyukai gaya penulisan Agatha Christie yang ‘sederhana’. Doyle menulis dengan kapasitas pengetahuannya sebagai dokter, terlihat dari pemunculan wingman Sherlock, Watson, yang juga seorang dokter serta kemampuan analisa Sherlock yang banyak berdasar ilmu forensik. Sekilas terlihat teknis dan temponya cepat serta seringkali melompat di sana sini. Agatha Christie menulis dengan tempo yang lebih ‘lambat’, runtut, dan kisahnya banyak didominasi oleh permainan psikologi. Agatha Christie juga dikenal banyak memasukkan tema arkeologi dalam kisah-kisah Hercule Poirot, juga forensik karena Christie pernah bekerja sebagai perawat.

Seratus tahun lebih, dan cerita-cerita mengenai Sherlock Holmes sudah dicetak ulang entah berapa kali. Kisah fiksi yang awalnya ditulis sebagai sampingan ini menjadi legenda. London dengan Baker Street 221 B, Paddington station, hingga femme fatale Irene Adler yang membuat semua pembaca penasaran, seperti apa wanita yang sanggup ‘menaklukkan’ Sherlock. Guiness World Records mencatat Sherlock Holmes sebagai karakter film yang paling sering dimainkan, lebih dari 70 aktor memainkan peran ini dalam 211 film. Yang pertama di tahun 1900, hingga Robert Downey, Jr di Sherlock Holmes Hollywood (no offense, Downey, Sherlock-mu Hollywood sekali, less-British daripada yang saya bayangkan). Adaptasi dalam serial televisi juga dilakukan oleh BBC dengan meluncurkan BBC: Sherlock yang dimainkan oleh Benedict Cumberbatch. Serial ini tidak mengangkat masa Victorian (setting asli novelnya), melainkan masa sekarang, meski tetap di London. Yang terbaru, CBS, salah satu stasiun televisi di Amerika Serikat, mengangkat kembali Sherlock Holmes ke layar kaca (serial juga), dengan kabar mengejutkan: John Watson akan menjadi Joan Watson, alias dimainkan oleh seorang wanita, dan dari Asia. Kabar yang membuat banyak die-hard fans Sherlock Holmes mencak-mencak karena adaptasi yang sangat ‘lepas’.

Nama Conan Doyle sendiri juga melegenda di dunia manga, ketika Detektif Conan lahir. Sinichi Kudo yang dipaksa meminum obat pengecil dan ‘kepepet’ harus mengenalkan nama pada Ran kemudian ‘asal’ mengambil nama Conan Edogawa, gabungan dari Sir Arthur Conan Doyle and Edogawa Rampo (penulis novel misteri terkenal di Jepang, yang menulis tentang tokoh detektif Kogoro Akechi).  Di komik ‘The Duck of Mr. Fredward’, seorang tokoh novelis juga diceritakan menggunakan nama samaran Elyod Nanoc, yang merupakan  kebalikan dari Conan Doyle.

Hari ini adalah hari ulang tahun Sir Arthur Conan Doyle. Meski sudah meninggal delapan puluh dua tahun lalu, karyanya tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dari dunia literatur. Sherlock Holmes tetap ‘hidup’ di hati penggemarnya. Tetap membuat saya menantikan kehadiran Cumberbatch di BBC: Sherlock season berikutnya.

Selamat ulang tahun, Conan Doyle, terima kasih untuk kisah-kisah yang luar biasa dan tidak habis dikagumi sepanjang usia :)

0 komentar:

Posting Komentar

Spammer Delete ?